Pages

Sunday, September 13, 2009

Penegasan Identitas budaya Bangsa Indonesia

saya kutip dari suaramedia.com

Unesco Tetapkan Batik Sebagai Warisan Asli Milik Indonesia

Setelah lama mendapat banyak pertentangan antara Malaysia dengan Indonesia, akhirnya kain batik mendapat pengakuan resmi dari badan dunia PBB (Unesco) sebagai warisan dunia asli milik Indonesia. (SuaraMedia News)


Yogyakart (SuaraMedia News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik, optimis batik akan segera mendapat pengakuan resmi dari badan dunia PBB (Unesco) sebagai warisan dunia asli milik Indonesia.

Pengakuan dari UNESCO tersebut menurut Jero Wacik akan diputuskan pada Bulan September mendatang di Perancis. "Lima negara sudah berdiskusi dan mempelajari dalam waktu yang lama. Kemungkinan besar batik akan menjadi milik kita, karena akan segera diakui dunia," kata Wacik di sela-sela dialog bersama seniman dan budayawan di Hotel Melia Purosani Yogyakarta, Senin (22/6/2009) malam.

Dengan keputusan itu nantinya maka batik akan semakin menambah koleksi budaya Indonesia yang telah diakui dunia meski negara lain sempat mengklaimnya seperti Malaysia. Dia mencontohkan sebelum batik, yakni wayang, keris dan rencananya angklung.

Dalam pandangannya pemerintah bersama masyarakat ke depan perlu lebih waspada dan terus melestarikan hasil budaya bangsa agar tidak diklaim negara lain. "Wayang dan keris sudah milik kita. Setelah batik besok kita akan ajukan angklung," katanya.

Menbudpar Jero Wacik mengakui selama ini masih dijumpai beberapa program pengembangan kebudayaan yang belum berhasil khususnya yang menyangkut nilai budaya serta peninggalan sejarah purbakala.

Dia mencontohkan kegagalan budi pekerti dengan masih maraknya KKN hingga hilangnya arca-arca. Salah satu faktor pemicu kegagalan program ini disebabkan minimnya anggaran.

"Tahun ini saja kita hanya dapat Rp150 miliar. Itu kecil sekali. Makanya ke depan ini akan kita tingkatkan lagi jumlahnya," katanya.

Sebelumnya, Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik akan memberikan hak paten kepada Arnoldus Edon (almarhum), yang berhasil menciptakan alat musik sasando elektrik. Alat musik tradisional asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur ini, menjadi salah satu ikon kebudayaan Nusantara yang perlu dilestarikan.

"Supaya tidak ada yang menduplikasi dan mengaku sebagai pencipta, maka pemerintah akan memberikan hak paten, sehingga setiap orang yang membeli alat musik sasando elektrik dapat mengetahui asal usul musik tradisional ini," kata Jero Wacik, Minggu (14/6/2009) malam.

Musik sasado elektrik adalah hasil karya almarhum Arnoldus Edon, yang memodifikasi alat musik sasando gong, Sasando senar dan dapat dikombinasikan dengan alat musik modern seperti gitar, drum, keyboard, organ, dan berbagai alat musik lainnya. Satu alat musik sasando dapat membunyikan beberapa alat musik sekaligus. "Seperti sebuah orkestra," kata Jero.

Dalam kaitan dengan visit Indonesia 2009, Menbudpar akan menggelar festival sasando dengan menghadirkan kurang lebih 1.000 pemusik sasando dari seluruh NTT. "Saya sudah cek kepala dinas pariwisata setempat untuk menghadirkan 1.000 sasando dalam festival itu. Kalau sasando semakin dipromosikan, maka akan lebih banyak wisatawan asing ke NTT," lanjutnya.

Rencana festival sasando ini, langsung mendapat apresiasi dari Presiden SBY. "Yang diperebutkan adalah piala presiden. Kita memberikan hadiah kepada 20 orang pemenang. Saya harap pemerintah NTT dapat memfasilitasi festival ini dan akan didukung pemerintah pusat," pungkasnya.(okz) www.suaramedia.com

No comments:

Post a Comment