dari situs ini dan jawaban saya : "I Like It..."
***
Puisi Sindir Sang Fakir Cerahkan Fikir
**
Kala dirimu istiqomah menyindir
awalnya sang hati sempit melintir
urat kepala tegang getir
darah muda menggelegak banjir
laksana di sambar petir
mata merah nafas terengah dan wajah buruk menyengir
Namun…
Tatkala
Sindiran menjelma dalam kenyataan yang hadir
lalu menyepi bertafakur dan berfikir
Cahaya Ilham Sang Ilahi mulai menyelusupi celah-celah hati kecil nan sombong/kibir
yang selama ini gelap ketir
kiranya untaian kata yang kau satir
memoles hatiku yang kikir
otakku yang fakir
kedekatan pada Sang Ilahi pun mampir
terus lah menyindir nan cerdas bukan pandir
hatiku teruslah kau ukir
karena daku menjadi berfikir
ruh ku terus berdzikir
Alhamdulillah dalam sir
sir…
s…
i…
r…
hingga hayat berakhir
*bagi ruh mereka yg haus akan bisikan langit yg mengalir dari lidah-lidah berhikmah laksana pedang yg mengorek-ngorek nanah di hatimu hingga bening terikhlaskan.
No comments:
Post a Comment